BUDIDAYA MENTIMUN
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
1. Pembibitan
a. Siapkan Natural GLIO dan campurkan dengan pupuk kandang matang, diamkan 1 minggu.
b. Siapkan tanah halus dan pukan dapat diganti SUPERNASA / POC NASA yang telah dicampur Natural GLIO (tanah : pukan = 7:3) dan masukkan polybag.
c. Rendam benih dalam larutan POC NASA dan air hangat (2cc/l) selama 30 menit.
d. Peram selama 12 jam. Setiap benih yang berkecambah dipindahkan ke polibag sedalam 0,5-1 cm.
e. Polybag dinaungi plastik bening dan bibit disiram dua kali sehari.
f. Semprotkan POC NASA (2cc/l air) pada 7 hss.
g. Setelah berumur 12 hari atau berdaun 3-4 helai, bibit dipindahkan ke kebun.
2. Pengolahan Media Tanam
a. Bersihkan lahan dari gulma, rumput, pohon yang tidak diperlukan.
b. Berikan kalsit/dolomit (pH tanah <6 : 1-2 ton/ha)
c. Tanah dibajak/dicangkul 30-35cm sambil membalikkan tanah dan biarkan 2 minggu.
d. Olah kembali tanah sambil membuat bedengan lebar 120 cm, tinggi 30-40 cm dan jarak antar bedengan 30 cm.
e. Tambahkan pupuk kandang 20-30 ton/ha atau 0,5 kg pupuk kandang ke setiap lubang tanam 40 x 40 x 40 cm.
f. Berikan pupuk NPK 100 kg/ha (1/3 dari dosis keseluruhan).
g. Siramkan POP SUPERNASA yang telah dicampur air secara merata di atas bedengan dengan dosis ± 1 botol/1000 m² dengan cara :
setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan POP SUPERNASA untuk menyiram 5-10 meter bedengan.
h. Pasang mulsa. Dan 1 minggu kemudian buat lubang tanam.
i. Taburkan Natural GLIO yang sudah dikembangbiakkan dengan pukan pada setiap lubang tanam (1 kemasan + 25-50 kg pukan matang untuk 1000 m2).
3. Pemeliharaan Tanaman
– Tanaman yang rusak atau mati dicabut dan segera disulam dengan tanaman yang baik.
– Pasang ajir pada 5 hst ( hari setelah tanam ) untuk merambatkan tanaman.
– Daun yang terlalu lebat dipangkas, dilakukan 3 minggu setelah tanam pada pagi atau sore hari.
– Pengairan dan Penyiraman rutin dilakukan setiap pagi dan sore hari dengan cara di siram atau menggenangi lahan selama 15-30 menit. -Selanjutnya pengairan hanya dilakukan jika diperlukan dan diintensifkan kembali pada masa pembungaan dan pembuahan.
4. Pemupukan:
Waktu |
Pupuk (kg) |
|||
TSP |
Urea |
KCL
|
Pukan |
|
Pupuk Dasar |
150 |
150 |
150 |
20.000
|
3-5 hst |
100
|
150 |
100 |
|
10 hst |
250 |
300 |
100 |
|
Setelah berbunga |
|
250
|
250 |
|
Setelah Panen I |
|
100 |
100
|
|
POC NASA + (Mulai umur |
Disemprotkan ke daun :
|
|||
|
|
|
|
|
5. Hama dan Penyakit
1. Hama
a. Oteng-oteng atau Kutu Kuya (Aulocophora similis Oliver).
Kumbang daun berukuran 1 cm dengan sayap kuning polos. Gejala : merusak dan memakan daging daun sehingga daun bolong; pada serangan berat, daun tinggal tulangnya. Pengendalian : Natural BVR atau PESTONA.
b. Ulat Tanah (Agrotis ipsilon)
Ulat ini berwarna hitam dan menyerang tanaman terutama yang masih muda. Gejala: Batang tanaman dipotong disekitar leher akar.
c. Lalat buah (Dacus cucurbitae Coq.) Lalat dewasa berukuran 1-2 mm. Lalat menyerang mentimun muda untuk bertelur, Gejala: memakan daging buah sehingga buah abnormal dan membusuk. Pengendalian : Natural METILAT.
2. Penyakit
a. Busuk daun (Downy mildew)
Penyebab : Pseudoperonospora cubensis Berk et Curt. Menginfeksi kulit daun pada kelembaban udara tinggi, temperatur 16 – 22°C dan berembun atau berkabut. Gejala : daun berbercak kuning dan berjamur, warna daun akan menjadi coklat dan busuk. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.
b. Penyakit tepung (Powdery mildew )
Penyebab : Erysiphe cichoracearum. Berkembang jika tanah kering di musim kemarau dengan kelemaban tinggi. Gejala : permukaan daun dan batang muda ditutupi tepung putih, kemudian berubah menjadi kuning dan mengering. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.
c. Antraknose
Penyebab : cendawan Colletotrichum lagenarium Pass. Gejala: bercak-bercak coklat pada daun. Bentuk bercak agak bulat atau bersudut-sudut dan menyebabkan daun mati; gejala bercak dapat meluas ke batang, tangkai dan buah. Bila udara lembab, di tengah bercak terbentuk massa spora berwarna merah jambu. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.
d. Bercak daun bersudut
Penyebab : cendawan Pseudomonas lachrymans. Menyebar pada saat musim hujan. Gejala : daun berbercak kecil kuning dan bersudut; pada serangan berat seluruh daun yang berbercak berubah menjadi coklat muda kelabu, mengering dan berlubang. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.
e. Busuk buah
Penyebab : cendawan (1) Phytium aphinadermatum (Edson) Fizt.; (2) Phytopthora sp., Fusarium sp.; (3) Rhizophus sp., (4) Erwinia carotovora pv. Carotovora. Infeksi terjadi di kebun atau di tempat penyimpanan. Gejala : (1) Phytium aphinadermatum: buah busuk basah dan jika ditekan, buah pecah; (2) Phytopthora: bercak agak basah yang akan menjadi lunak dan berwarna coklat dan berkerut; (3) Rhizophus: bercak agak besah, kulit buah lunak ditumbuhi jamur, buah mudah pecah; (4) Erwinia carotovora: buah membusuk, hancur dan berbau busuk. Pengendalian: dengan menghindari luka mekanis, penanganan pasca panen yang hati-hati, penyimpanan dalam wadah bersih dengan suhu antara 5 – 7 derajat C. Dan pemberian Natural GLIO sebelum tanam.
tanaman timun kami mati,,, awal nya menguning lalu kring trus mati,, padahal sudah mau panen,,, kira-kira apa antisipasi untuk kedepan nya ya?
SukaSuka
By: siti madinah on 3 Desember 2012
at 21:41
boleh sy bertanya tentang prodak nasa saol-a di aceh tmpt saya blum ada,kami pakek fungisida sprti dithen,satu lg tntg pnyakit ,daun menguning bercak2 ,biasa-a mulia dr bwah dan menybr ke daun lain-a ,dan lama- klamaan mati.gimana cra mngatasi-a.
SukaSuka
By: Abdullah on 2 Agustus 2011
at 20:02
Di aceh saya tidak punya jaringan distributor nasa pak Abdullah…sejak persiapan tanam pupuk kandangnya di campur Gliocadium pak….lakukan pemangkasan sejak awal apabila timun yg ditanam hibrida, sehingga mengurangi kelembaban disekitar tanaman, nutrisi yg cukup akan membuat timun lebih tahan terhadap penyakit…gunakan super nasa, poc nasa dan hormonik. apabila sudah terserang agak sulit mengatasinya namun demikian apabila menggunakan pestisida gunakan dengan baik selang seling yg sistemik dan kontak pak…
SukaSuka
By: wongtani on 8 Agustus 2011
at 13:41
asslmalkum.sayamaubertanyatentangpenyakittiminunygsaatinisdangktalmi,adanyabintikhotamdibawahdausprtijamur,dandaun-aberubahmenguningdanmati
SukaSuka
By: Abdullah on 2 Agustus 2011
at 19:45
Kalo dipekarangan sempit, media tanam timun cocoknya pakek apa ya,pak?
SukaSuka
By: Muhlisin on 2 Juli 2011
at 08:37
timun gak rewel kom mas muhlisin..asal medianya lembab cukup air saja akan tumbuh dengan baik….plus nutrisi yg cukup dan seimbang
SukaSuka
By: wongtani on 8 Agustus 2011
at 13:45
selamat malam
saya bertanam timun hibrida hercules,usia baru 2minggu total daun 4 helai cuma masalahnya 2 daun pertama yg paling bawah bolong2 dan ada yg ludes,sebelum tanam tanah saya siram POC NASA,minggu pertama dan ke2 saya kasih poc nasa di campur NPK WAYANG.
saya mau minta bantuan ni pak,kenapa ya 2 daun pertamanya bisa bolong gitu saya perhatikan ada hama oteng2,oabat apa ya pak yg manjur untuk oteng2 ini,dan apakah tunas per1 samapai ke5 kalo dibuang tidak menurunkan banyaknya buah?soalnya saya baca di labelnya hercules itu bisa menghasilkan 5-5.5kg pertanaman,
salam kenal dan hormat terimah kasih.
SukaSuka
By: orin on 23 September 2010
at 21:46
waduh maaf sekali Orin….telat ini saya balas…biasalah pak daun pertama kedua diserang hama…oleh sebab itu upayakan sebelum benih ditanam (tdk disemai) rendamlah dalam larutan poc nas plus pestisida sistemik cukup satu dua jam, kering anginkan kembali setelah itu siap tanam, hal ini akan banyak mengurangi kematian bibit saat mulai kecambah akibat serangan hama. pemangkasan sesuai petunjuk timun hercules sendiri dlam buku kecil milik tanindo.
SukaSuka
By: wongtani on 8 Agustus 2011
at 13:49
pak, sy udah dapat ppk nasa , krn tanamannya hanya sedikit dan di tanam di polibeg, jadi sy aplikasikan ppk pakai sparayer yg isi 1 liter. pak brp ml atau brp tutup botol di berikan kalo 1 lter air?, trus interval waktu pemberian berapa hari?apakah ppk nasa itu udah mengandung hormon?trus apakah masih bisa berbuah tanamannya bila sudah ada buahnya yg dipetik?bgimana penangannya bila buah sudahberbuah tetapi daunnya udah pada kuning dan ada daunnya yg hangus /kering?oh iya pak kalo tdk salah timunnya itu timun jepang, bagaimana cara membuat benihnya pk spy sy bisa menanam lagi nanti. trims
SukaSuka
By: darmawati on 26 April 2010
at 19:44
pake 2-3 cc perliter aja mbak, daun yg mengering potong saja, yg sudah berbuah kalau memang memungkinkan kondisinya ya akan berbuah lagi, kalau bisa campurkan 3 ttp poc nasa dalam 10 liter air campur dengan NPK 3 sndk makan siramkan satugelas minuman mineral per polybag. Kalau timunnya hibrida ya gak bisa dipake benih lagi mbak…sebaiknya beli lagi aja.
Nasa sudah mengandung hormon, kalau mau pake hormonik juga boleh…
SukaSuka
By: wongtani on 28 April 2010
at 18:35
Tergantung varietasnya apa mbak…kalau hibrida dia harus dipangkas diruas satu sd.ke lima, dan ke enam sepuluh pangkas sisasakan satu bakal buah dan ruas 11 biarkan bebas berkembang mbak…dengan catatan kondisi pertumbuhan oke…buah timun kalau besar gak laku lho dipasaran…
SukaSuka
By: wongtani on 5 April 2010
at 08:46
Ya beneran Pak.’kalau buah terlalu besar emang di pasaran gak begitu laku. kebanyakan cari yang sedang2 aja.
SukaSuka
By: Ifan Nucahyono on 31 Oktober 2010
at 11:11
mas ifan, aneh ya semuanya seneng yang sedang-sedang saja …..he he he, trims dah mampir
SukaSuka
By: wongtani on 31 Oktober 2010
at 13:59
oh..begitu ya pak ya udah nanti saya coba cari …soalnya di sangatta itu jarang ada pak. pak kalo satu tanaman itu biasanya berapa buah yg dipelihara? supaya buahnya besar-besar
SukaSuka
By: darmawati on 5 April 2010
at 01:14
Mbak darmawati, sudah cukup NPK nya kok…NPK kan hanya unsur Makro kaya manusia cuman karbohidrat, jadi bayangkan bila mbak cuman makan nasi saja???…nah sama saja tanaman coba cari pupukorganik yg banyak mengandung unsur hara mikro dan fitohormon ..aplikasikan sesuai petunjuknya…jika ada produk Nasa (natural nusantara) …aplikasikan saja sesuai petunjuk dilabel…trims…
SukaSuka
By: ari on 4 April 2010
at 21:07
pak…tanya lagi boleh yah.
medianya si biasa saya kasih campuran tanah dan kompos. pak sebelumnya itu saya udah berikan pupuk NPK mutiara yang dilarutkan diair kmudian sy siram d polibag/media tanam. dosis pupuk sy berikan 3 sendok teh pada 4 liter air .apa bisa seperti itu, krn sy tidak tau takaran pupuk yg diberikan untuk tanaman di polibag. pak tolong infonya ya. trus bagaimana pengaruhnya kalo tanaman sy itu sy berikan ppk NPK mutIARA setiap seminggu? . trus gimana kalo bila 4 hari setelah pupuk tapi belum subur kmdian sy berikan lagi pupuk?. jadi apa yg hrs sy lakukan saat ini agar tanaman sy dpt berbuah lebat? krn bunganya udah banyak. berapa tepatnya buah timun yg dipelihara utk satu tanaman pak?..trims infonya
SukaSuka
By: darmawati on 2 April 2010
at 18:10
Bang ZUL: Mantap bang…kalau disini gak kita sarankan ZA karena tanahnya udah masam. Ayo bergabung saja yo dengan nasa, temukan peluang bisnisnya yang diikuti hoby kita bertani he he he…
Kahfi: Saat hujan cukup tinggi cendawan/jamur bertaburan he he he..kalau sudah melakukan pemangkasan cabang sejak dini tujuannya menghindari kerapatan daun kurangi kelembaban, kalau sudah kena coba aplikasikan Fungisida sistemik yang banyak dijual dipasaran, atau kalau pake Nasa bisa manfaatkan Pestona, tak lupa pasang Metilat Lem untuk mengantisipasi lalat buah yang akan membusukkan buah…
Bang Zul apa sarannya nih…buat mas Kahfi…
SukaSuka
By: wongtani on 1 April 2010
at 08:31
saya mau bertanya pada kondisi curah hujan yang besar seperti saat ini tanaman timun saya ada yang busuk dimana pada bagian cabang batangnya busuk,bagaimana pencegahannya dan apa penyebabnya?
SukaSuka
By: kahfi on 31 Maret 2010
at 16:49
Ya, setau saya tanaman sekulen memang rentan terhadap N dari urea.(biasanya digunakan ZA atau KNO3),itulah sebabnya saya saya menanyakan hal tersebut.Tapi saya juga berfikir nasa pasti sudah menguji dan tidak main main dalam mengeluarkan brosur.kemungkinan penggunaan pupuk nasa membuat tanaman tahan terhadap urea dan tumbuh sehat(wah kok saya jadi sok tau ya)saya jadi ingin segera pakai produk nasa nih.
SukaSuka
By: Zul on 30 Maret 2010
at 18:04
Oh ya Bang Zul Kelupaan nih….Keterangan di dalam Leaflet/brosur diatas dibuat oleh PT. Nasa sebagai acuan umum dalam prakteknya (saya) sama dengan padi tetap melihat kondisi pertumbuhan tanamannya, apalagi timun tanaman sekulen yg harus hati2 dengan dosis urea, saya sendiri kebanyakan menggunakan NPK saja, urea digunakan sebagai pupuk dasar (plus dolomit dan sp) atau susulan I. Begitu juga Aplikasi Nasa melihat kondisi tanaman. Namun jauh berbeda jika tanpa menggunakan nasa Bang…dari lama umur panen, kualitas panen nampak sekali bedanya dn anehnya pedagangpun membeli dengan harga yg berbeda…dengan panenan tanpa menggunakan nasa..
SukaSuka
By: wongtani on 30 Maret 2010
at 09:02
Oh ya pak tanya lagi ni(soalnya ada yg belum dijawab), pemupukan timun dengan urea sampai hampir 1 ton apa gak berlebihan (setahu saya untuk padi saja hanya dianjurkan +- 450 kg/ha)atau justru disitu rahasia keberhasilannya.Buat bu guru coba perhatikan pengairannya,biasanya tanaman dalam pot/polibag selalu kekurangan air,apalagi tanaman timun.
SukaSuka
By: Zul on 29 Maret 2010
at 18:10
Media tanamnya sudah ok ya mbak, pangkas saja cabang terbawah dari ruas satu ke lima…berikan pupuk yang cukup mengandung makro dan mikro serta berikan ZPT, kalau saya sih gunakan POC nasa dan Hormonik dengan menyemprotkan dan supernasa disiramkan ke polybag…
SukaSuka
By: wongtani on 29 Maret 2010
at 09:08
pak…terima kasih info nya,tapi sy kebetulan guru di sma, sy lagi praktek menanam timun tapi kenapa ya daunnya bunganya rontokan kalo tidak salah umur timun setelah semai itu udah satu bulan. timun ditanamn dipolibag. gimana solusinya pak? biar tanaman sy jadi subur. trims infonya
SukaSuka
By: darmawati on 28 Maret 2010
at 17:06
Pak, dosis pemupukan untuk timun seperti diatas apa gak terlalu tinggi,saya lihat urea hampir 1 ton per hektar,kalau banyak buah yang bentuknya gak sempurna kira kira kurang unsur apa ya,apa benar pak timun herkules mampu berproduksi hingga 5 kg pertamanan.oh ya pak saya pernah pakai produk bayer (confidor)dan syngenta(actara),tapi hama kutu kebul dan trips cuma pergi sebentar,besoknya datang lagi.yang belum pernah saya pake agrimec soalnya mahal sih.ada gak ya insektisida yang murah dan ampuh untuk kutu kebul dan trips
SukaSuka
By: Zul on 23 Maret 2010
at 22:51
ini pak email saya borneonasa@yahoo.com
SukaSuka
By: wongtani on 23 Maret 2010
at 18:21
Jika saudara bersedia kirimkan email ke alamat saya.agar saya tau alamat email anda.saya ingin tanya beberapa hal.
SukaSuka
By: Zul on 23 Maret 2010
at 12:39
Bang zul, pngalaman kami ditomat sih lumayan bnyk mencegah tmblnya aphid si vektor keriting, kami utamakan nutrisi yg cukup dg kombinasiakan anorganik dan organik nasa, untuk perawatan bvr, pestona, metilat, pentana kita aplikasikan sesuai aturan, alhamdulillah masih panen. Hrga tomat saat ini dikebun petani 7000/kg
SukaSuka
By: Wongtani on 23 Maret 2010
at 07:18
saya memang sangat tertarik dengan produk nasa,terutama pentana yang katanya mampu mencegah virus gemini yang sangat mengancam petani(terutama cabai,tomat,semangka,mentimun).hingga saya mencari cari distributor di wilayah saya.tapi kini saya ragu apa benar produk organik mampu,produk kimia aja belum ada yang mampu.
SukaSuka
By: Zul on 22 Maret 2010
at 10:26
saya bisa dpt kan bibit timun jepang yang di bth kan
P.Nukman siregar. bisa pesan di kota sy, ato email aj ke almt sy kalo d bth kan.
saya sdh menanam nya.
SukaSuka
By: P.Agus di malang on 17 Maret 2010
at 23:40
Bang Zul…itu mudah sekali kok mengendalikannya…kalau telat dikendalikan yah bisa gak panen tuh….Gunakan Pentana dari nasa; organik dan joss….kemudian Poc Nasa dan Hormonik rutin aplikasikan/semprot ke daunnya., pasti kembali pulih….kalau pake pestisida kimia carilah yg khusus untuk kutu-kutuan milik Bayer ataupun Syngenta…kalau anda semprot pake produk yg bukan untuk kutu/aphids ya gak mati bos….gak puas juga telpon saja aku he he he…
SukaSuka
By: wongtani on 13 Maret 2010
at 22:41
Salam,di daerah kami(kec.selesai,kab.langkat,sumut)kendala yang kami hadapi adalah banyaknya hama berukuran sangat kecil di pucuk daun termuda dan hama berwarna putih dibawah permukaan daun,sehingga daun menjadi keriting.Gimana ya cara mengatasinya?
SukaSuka
By: Zul on 13 Maret 2010
at 14:12
Pak nukman, wah saya gak bisa bantu nih pak…gak ada di kotaku yg tanam timun jepang sih….terimakasih pak sudah mampir diblog wongtani
SukaSuka
By: wongtani on 12 September 2009
at 11:14
Saya mau menanam timun jepang tapi kesulitan mendapatkan bibitnya.
Siapa yang bisa membantu ?
SukaSuka
By: nukman siregar on 12 September 2009
at 09:48
Saudara Feri Handoko, kegagalan Ayah anda adalah kesuksesan yang tertunda, soal bertani memang dilihat mudah saja dan image nya hanya kerjaan yang gak butuh mikir berat ya…tapi saya yakin ayah akan berhasil kok. andai butuh saran dan bertukar pikiran tentang timun tlp. aja no hp.ku di Fropile. Saya akan dengan senang hati berbagi….Salam Hormat buat Ayahnda ya…
SukaSuka
By: wongtani on 9 Agustus 2009
at 12:29
Asalamualaikum wr..wb.
Ayah saya seorang petani, namun ayah saya kurang paham tatacara bertani yang baik dan benar, sehingga ayah saya sering mengalami kegagalan dalam bertani. Terakhir ayah mengalami kegagalan dalam menanam mentimun karena musim kemarau..timun menjadi busuk dan timun menjadi kecil-kecil..
saya sebagai anak merasa ingin membantu tetapi saya belum bisa membantu…
saya berharap Bapak/Ibu bersedia membantu…
SukaSuka
By: feri handoko on 9 Agustus 2009
at 10:27