WASPADALAILAH TERHADAP SERANGAN VIRUS KUNING CABAI
Berdasarkan informasi dari Dewan Hortikultura Indonesia (DHI) dan laporan petugas POPT daerah sentra-sentra produksi tanaman cabai, bahwa serangan virus kuning pada tanaman cabai (virus gemini) saat ini sudah terdapat hampir di seluruh sentra produksi cabai dan mengancam upaya peningkatan agribibisnis cabai secara nasional. Di tingkat lapang, virus Gemini juga diketahui menyerang tanaman melon.
Penyakit virus kuning termasuk ganas, cepat menyebar dan sangat sulit dikendalikan, antara lain karena mudah ditularkan oleh serangga vektor kutu kebul (Bemicia tabaci). Tanaman inangnya banyak, baik yang dibudidayakan maupun liar/gulma, tidak ada pestisida yang dapat mengendalikan virus, dan belum diketahui varietas yang tahan. Oleh karena itu apabila tidak dilakukan lengkah-langkah pengendalian yang konkret di lapangan, dikhawatirkan menjadi ancaman serius terhadap penurunan produksi cabai.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mengharapkan kerjasama dan bantuan Saudara untuk mengambil langkah-langkah pengendalian yang perlu dan segera untuk menanggulangi virus kuning pada cabai. Langkah-langkah pengendalian yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
Pada Pesemaian
-
Penggunaan benih sehat dan bukan berasal dai daerah terserang
-
Perendaman benih dengan larutan PGPR (Plant Growth Promotion Rhizobacter) terutama Pf/Pseudomonas flourescens dengan dosis 20 ml/liter air selama 6 – 12 jam),
-
Untuk pencegahan, selalu diupayakan agar jangan sampai terjadi serangan vektornya.
Lapangan :
-
Menanam pinggiran lahan tanam dengan 6 baris tanaman jagung 2-3 minggu sebelum tanam cabai dengan jarak tanam rapat 15 – 20 cm atau tanaman orok-orok,
-
Pemberian pupuk kandang/kompos minimal 20 ton/ha,
-
Rotasi tanaman dengan tanaman bukan inang virus, terutama bukan dari famili Solanaceae (contoh : kentang, tembakau), dan famili Cucurbitaceae (contoh : mentimun, melon). Rotasi tanaman dilakukan dalam hamparan, tidak perorangan, serentak setiap satu musim tanam dan seluas mungkin.
-
Eradikasi tanaman sakit, yaitu tanaman yang menunjukkan gejala segera dicabut dan dimusnahkan dengan cara dibakar supaya tidak menjadi sumber penularan.
-
Pemasangan perangkap likat kuning sebanyak 40 lembar/ha secara serentak di pertanaman, digantung/dijepit pada kayu/bambu setinggi 30 cm di atas tajuk daun guna mengurangi populasi vektor,
-
Menjaga keberadaan parasit nympha, Encarsia formosa dan predator Monochilus siegmaculatus, dengan tidak menggunakan pestisida kimia sintetik secara tidak selektif
-
Apabila diperlukan dapat menggunakan insektisida efektif yang diijinkan oleh Menteri Pertanian untuk kutu kebul.
-
Pada kondisi populasi vektor rendah, dapat digunakan pestisida nabati dari tanaman nimba, tagetes, eceng gondok, rumput laut, dan kembang pukul empat.
Dalam melakukan operasional gerakan pengendalian, hendaknya Saudara melibatkan berbagai petugas dan petani. Kunci sukses pengendalian virus pada umumnya adalah dilakukan dengan terencana sejak sebelum tanam, serentak dalam area yang luas dengan melibatkan kepedulian dan peran semua pihak baik Dinas/Petugas, petani dan pihak-pihak lain yang terkait.
mas bagaimana membuat pestistida nabati dr bunga pukul empat??
SukaSuka
By: Joyo (@joyorejo) on 12 Maret 2015
at 12:08
kenalkan saya petani berusia 30 tahun, sekarang talah menanam 4700 btgcabe merah dan umurnya sudah 1 bln, varietas: local ateng 2400 btg dan local panjang 2300 btg. yang jadi masalah sekarang adalah mulai tampak serangan virus kuning pada 8 btg. saya tinggal di kab. simalungun sumatera utara. dimana pak saya bisa mendapatkan produk nasa di daerah saya? thanks
SukaSuka
By: berlinton purba on 26 Januari 2014
at 01:29
Pak Berlinton di Medan ada kantor pembantu nasa, silhakan sms atau call saya 081250981098
SukaSuka
By: wongtani on 8 Februari 2014
at 12:51
maju terus petani indonesia…
SukaSuka
By: arifin sima on 27 Agustus 2013
at 11:55
Salam…gmana yah smakin saya brtanam cbai smakin bnyak pngeluaran yg d dapat dan pnghasilan slalu tdk memuaskan.
SukaSuka
By: Randi fauzi on 30 Desember 2012
at 21:12
MOHON BANTUANYA:GIMANA CARA MENGATASI DAUN GAHARU YG MENGUNING KEMUDIAN MENJADI KERITING….?THANKS SEBELUMNYA..!
SukaSuka
By: TOTO on 29 Mei 2012
at 11:11
saya minta keterangan yang jelas mengenai obat virus kuninmg pada tanaman cabai, bukan solusi yang gak jelas….
terimakasihg
SukaSuka
By: Mr. Hand on 11 April 2012
at 18:07
penyakit kuning (bulai) dapat di kurangi dengan pemberian kapur dengan cara di tebar pada gulutan bersamaan pada saat pemberian pupuk kandang atau di kocorkan pad tanaman yg terserang
SukaSuka
By: konco tani on 5 Januari 2012
at 00:30
pengobatan virus kuning, pohon di cabut pazti hilang ,he…he..he .terus tanam lagi,kuning cabut laagi dann laagi.
SukaSuka
By: eddy on 25 November 2011
at 23:13
Salam…bagaimana mengatasi tanaman cabai yang mulai berbunga tetapi daun mulai menguning dan keriting, ukuran daun menjadi kecil? Mohon jawaban bagai mana dan obat apa yang harus digunakan? terimakasih
SukaSuka
By: taufiq on 2 Oktober 2011
at 10:58
saya petani cabai gmana ttg menangani hama yg skarg ini sgt meraja lela,dan ttg harga gmana,sdangkan skarang obat”an mahal semua,kapan suksesnya kalau tak terkendali!.
SukaSuka
By: Bambang kurniawan on 19 Mei 2011
at 00:34
Saya hoby membudidaya cabai tapi skarang aga ngampun trhadap hamanya,jdi solusinya bagaimana?.
SukaSuka
By: Bambang kurniawan on 30 April 2011
at 01:44
Solusinya tetap bertanam Cabe mas he he he…kita upayakan nutrisniya yg cukup danberimbang sehingga cabai sehat lebih tahan penyakit, untuk mengendalikan hama penyakitnya juga butuh produk yg tepat….sesuai sasarannya….aku sendiri masih terus belajar mas sesuai kondisi setempat. ayo terus bertanam cabe mas…
SukaSuka
By: wongtani on 1 Mei 2011
at 19:48
Asskum.. waduh.. setelah baca tulisan ini aku jd mengerti plus tambah pusing nih sama penyakit cabe yg keriting… maksih atas infonya mas….
SukaSuka
By: iwansaca on 13 Februari 2011
at 18:57
Sama-sama masa iwan saca..
SukaSuka
By: wongtani on 15 Februari 2011
at 20:21
Mas Ciptadi…saya pikir bisa kok mas terutama tanaman bunga yg warnanya cerah / jingga karena menarik sivektor main disana he he he…
Nah kami juga gunakan Metilat Plus (lem) untuk menangkap si kutu dan jenis hama lainnya agar mengurangi populasi dan duit buat beli pestisida he he he..! Trims telah mampir mas…
SukaSuka
By: wongtani on 21 Juni 2010
at 08:57
Salam..
Apakah bisa kita menggunakan barrier crop atau tanaman penghalang? kalo bisa dari jenis apa?
SukaSuka
By: Ciptadi on 20 Juni 2010
at 14:55
Salam..
Apakah bisa kita menggunakan barrier crop atau tanaman penghalang? kalo bisa dari jenis apa?
SukaSuka
By: Ciptadi Achmad Y on 19 Juni 2010
at 11:14
bapak yth,saya adalah pemuda 25thn.saya belum bekerja.saya mempunyai tanah kering seluas 1750m2.kalau tanah tersebut saya manfaatkan untuk tanaman padi,tentu hasilnya tidak akan memuaskan.maka kepada bapak yth,saya mengharapkan panduan untuk menanam palawija,terutama cabe dan melon.atas kerja samanya,saya ucapkan banyak terimakasih
SukaSuka
By: moh munakib on 11 Desember 2009
at 14:47
Mas atau Pak Moh.Munakib….salut buat mas yang giat di pertanian dan yakinlah dunia pertanian mampu memberikan jawaban yg lebih bagus tuk masa depan. Mari kita sama-sama bertani mas sambil belajar tentunya, saya bukan ahlinya cuman pernah melakukannya saja he he he…
Komoditi Cabe oke Melon juga Oke….hambatannya biasanya di hama penyakit mas…diantara yang bikin kesel adalah Layu Fusarium, hama bila kita tanggap Insyaallah bisa dikendalikan.
Saran kami gunakan produk Nasa dan seperti kawan-kawanku yang menggunakannya semakin lebar saja senyumnya..mengingat ada peningkatan hasil secara kuantitas dan kualitas…Ok mas semangat pagi dan Mari bertani…
SukaSuka
By: wongtani on 12 Desember 2009
at 07:39
Pak Guru…kan bisa tanam di polybag atau pot…tak harus punya lahan he he he
Mas Aziz, Ilmunya orang banyak pak yang kita infokan disini…oh ya minimal bisa berbuat hal kecil namun komit dengan hal itu..SEMANGAT PAGI..!
SukaSuka
By: wongtani on 6 Desember 2009
at 08:05
ilmu anda luar biasa dan wujudkan Indonesia makmur raya dan berkeadilan
SukaSuka
By: aziz on 5 Desember 2009
at 21:31
sayang saya gakpunya lahan untuk tanam menanam, padahal turunan tani lho pak
SukaSuka
By: budies on 4 Desember 2009
at 10:59