Oleh: Ari Sampit/wongtani | 5 Agustus 2010

Paket hemat Boss, Naikkan Padi Minimal 1 ton/ha

Paket boss dosis ekonomis untuk 3 ha ( 9 kg Super nasa + 10 Greenstar)
atau perhektar cukup dengan 3 kg + 3 Greenstar
aplikasi : Super nasa 3 kg diberikan saat pemupukan dasar olah lahan
greenstar diaplikasikan pada saat padi umur 30 – 45 hari
INSYA ALLAH sudah cukup untuk meningkatkan 1 ton per hektar
jika diaplikasikan di 3 ha padi.. berarti ada potensi peningkatan 3 ton x harga perton gabah Rp. 2.500.000 maka ada nilai potensi
TAMBAHAN keuntungan kotor Rp. 7.500.000
harga paket Rp. 1.800.000

————————————
keuntungan bersih Rp. 5.700.000

Ayo tingkatkan produktifitas saudara kita para petani dengan mensosialisakan paket BOSS ..


Tanggapan

  1. jadi pemakain pupuk organik nasa ini tetap harus diaplikasikan dengan pupuk kimia ya…??

    Suka

    • ya mas deva, akan lebih melangkapi kebutuhan nutrisi tanaman yang sebagian besar petani kita masih gunakan ppk kimia makro saja (N,P dan K), bagi yang bertanam secara pure organik ya gunakan saja tanpa harus nambah pupuk kimia, karena kita punya supernasa dan power nutrisi plus poc nasa dan hormonik, serta ada agen hayati dan pestisida organik.

      Suka

  2. Pak Kandar, wah terimakasih nih komentarnya…
    sepanjang untuk meningkatkan produksi maka wajib hukumnya menggunakan pupuk berimbang, dalam hal ini pupuk kimia tanpa tambahan pupuk organik baik itu yg bersifat cair dan butiran ataupun kompos rasanya kurang mantap, bagi yang sudah melaksanakan pertanian organik, maju terus tinggalkan pupuk kimia.
    Selama ini Pupuk Organik Nasa diaplikasikan menunjang pupuk kimia dan mengarah pada penghematan penggunaan pupuk kimia, sukur-sukur petani mampu membuat kompos sendiri agar energi pemerintah untuk subsidi pupuk kimia bisa dilimpahkan kepada program lain yg bermanfaat. Salam nasa !

    Suka

  3. Kapan sebaiknya menggunakan pupuk organik atau pupuk kimia ? Sepanjang kita bermaksud memberi nutrisi ke tanaman, pakailah pupuk kimia. Mengapa demikian ? Disamping jauh lebih murah, lebih cepat diserap tanaman, juga lebih terkontrol. Di belahan dunia manapun, yang namanya pupuk urea pasti akan sama, mengandung nitogen (dalam bentuk amonium) sebesar 46 %. Sementara untuk pupuk organik, tergantung bahannya dari apa, jenis ternak dan apa yang dimakan ternak penghasil pupuk kandang, dan lain-lain. Lebih sulit diprediksi. Namun bila tujuan utama adalah memperbaiki struktur tanah, pakailah kompos, atau pupuk kandang asli. Jangan terpengaruh dengan iklan pupuk organik dalam bentuk cair, pupuk daun, atau pupuk kandang pelet. Pupuk-pupuk ini setali tiga uang dengan pupuk kimia, namun jauh lebih mahal. Lebih banyak isunya.

    Suka

    • Respon NASA : Semangat pagi untuk Bapak Kandar di Jakarta, terima kasih atas tulisan Bapak di buku tamu NASA.
      Kami sangat setuju dengan Bapak bahwa kandungan pupuk kimia selalu tetap. Hal itu bisa kita fahami karena baik bahan baku dan proses produksinya semuanya dibawah kontrol manusia. Namun demikian kita sebenarnya tidak bisa menempatkan pupuk kimia dan pupuk organik dalam posisi yang berlawanan, karena keduanya diperlukan tanaman dengan kandungan dan fungsi masing-masing dan tidak bisa saling menggantikan .
      Pupuk kimia (urea, TSP, KCl, ZA, pupuk majemuk) memberikan unsur makro yaitu N, P dan K yang berperan diantaranya dalam pertumbuhan vegetatif, sintesa asam amino (N), pembentukan bunga dan buah, pertumbuhan akar (P), pembelahan sel, pembentukan jaringan penguat (K). Sedangkan pupuk organik memberikan unsure-unsur mikro yang diantaranya berperan dalam pembentukan hijau daun (Fe), Activasi enzim shg dengan tidak adanya unsur Mn maka tanaman tidak bisa hidup (Mn), memberikan dorongan terhadap pertumbuhan (Zn), penting dalam pengikatan Nitrogen yang bermanfaat pada tanaman Leguminose (Mo), berperan dalam pembentukan jaringan meristem (B), pembentukan beberapa macam enzyme (Cu) dan masih banyak lagi fungsinya. Hasil aplikasi pupuk organic di lapangan juga menunjukkan bahwa terjadi kenaikan kualitas, cita rasa, warna, daya simpan, aroma dan lain-lain. Selain kandungan berbagai unsure hara yang bermanfaat, pupuk organic juga memberikan asam organic yang berfungsi untuk perbaikan kualitas tanah baik secara fisika, kimia dan biologi.
      Kami sangat setuju dengan pernyataan Bapak bahwa untuk perbaikan struktur tanah lebih baik menggunakan pupuk kandang asli atau kompos. Namun jika kita berbicara mengenai kebutuhan dalam skala besar, hambatan teknis aplikasi, biaya tenaga kerja, kebutuhan yang relatif besar dalam satu hektarnya, adalah beberapa hal yang menghambat pemakaian pupuk kandang asli atau kompos. Tetapi dalam hal manfaat tidak perlu kita ragukan lagi, sehingga bisa disimpulkan bahwa pupuk kandang asli atau kompos sangat bermanfaat namun ada kendala teknis. Oleh karena itu NASA mengeluarkan teknologi pupuk organik yang secara teknis, manfaat dan kandungannya sama dengan pupuk kandang atau kompos namun sudah dalam bentuk yang simple sehingga tidak menimbulkan hambatan teknis dalam hal aplikasi. Kita sudah mempunya standar produksi (sudah diakui oleh lembaga sertifikasi Nasional) tentang kualitas, kandungan, fungsi dan peranannya baik untuk tanaman maupun tanah. Uji kualitas tersebut kita lakukan secara rutin (tiap tahun) sejak tahun 2002 dan hasilnya sudah standar (tidak berbeda terlalu menyolok).
      Tentang perbandingan kandungan hara pupuk organik yang kecil dibandingkan dengan pupuk kimia, kami sampaikan bahwa perbandingan tersebut tidak pas dilakukan karena dalam kepentingan pemupukan, kedua jenis pupuk tersebut memberikan unsur hara yang berbeda namun keduanya penting untuk tanaman. Kami sarankan Bapak Kandar mempelajari lebih dalam ilmu tentang pemupukan sehingga tidak salah persepsi tentang posisi kedua jenis pupuk tersebut.
      Sampai saat ini kami tetap menyatakan bahwa pupuk organik yang berkualitas adalah RAMAH LINGKUNGAN, karena baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang sangat bermanfaat untuk tanah karena dapat meningkatkan kesuburan fisika, kimia dan biologi tanah. Tentang efek samping pemakaian pupuk kimia memang bukan bersifat jangka pendek, atau karena over dosis, tapi kerusakan lahan tersebut bersifat kumulatif. Hal tersebut bisa kita saksikan di lapangan bahwa tanah-tanah pertanian semakin lama semakin keras akibat pemakaian pupuk kimia. Namun sekali lagi kami nyatakan bahwa bukan pupuk kimia yang merugikan, malainkan zat kimia yang digunakan untuk mengikat unsur-unsur makro tersebut yang merugikan. Karena zat kimia tersebut tidak bisa diserap tanaman dan tetap tertinggal di tanah. Zat kimia tersebut bisa dilepaskan dari agregat tanah oleh asam-asam organik yang ada di pupuk organik.
      Demikian tanggapan kami, mudah-mudahan bisa menjadi referensi Bapak Kandar dalam memahami kepentingan pupuk kimia dan pupuk organik di bidang pertanian. Kami harap Bapak tidak terjebak dalam pemahaman untuk memposisikan pupuk kimia dan organik dalam posisi yang berlawanan, karena keduanya penting dan perlu diberikan kepada tanaman.Terima kasih atas perhatian dan salam NASA.
      Jawaban ini sekaligus untuk empat tulisan Bapak Kandar yang bersambungan

      Suka


Tinggalkan komentar

Kategori