
tanam padi ala ari
Awalnya males banget mau postingkan uneg-uneg dikepala karena udah sebel dengan login yang super lelet di blogku ini,namun setelah pencet sana sini ada perubahan juga sehingga gak ngambek lagi daahhh…
Kali ini walaupun sudah agak telat aku akan cerita tentang cara tanam padiku, tanggal 17 januari ini rangkaian panjang jadwal tanamku baru selesai. Maklum tenaga tanamnya sedikit sehinga molor dah waktu yang dibutuhkan itu artinya saat selesai tanam padiku yang terakhir usia dipersemaiian hampir satu bulan…..! wah udah gak bener itu ya. Jelas dah berpengaruh terhadap jumlah anakan buntutnya produksinya juga berkurang. Oh ya sawahku adalah lahan pasang surut Tipe B dan juga mengandalkan air hujan bila air pasang debitnya kecil gak mampu masuk sawah. Sawahku memang tak sempurna seperti jawa, namun C organiknya lumayan tinggi jeleknya PH tanah 5 kebawah sehingga pada petakan tertentu tampak pengaruh Fe sering terlihat. Namun semua justru membuat kita lebih kreatif mengatasinya sehinnga dampak yg sangat buruk belum pernah aku alami.
Sebenarnya aku mulai pindah tanam umur bibit 17 hari, apabila kurang dari itu aku khawatir bibit akan tenggelam bila datang hujan atau air pasang karena masih pendek. Resikonya apabila tenaga tanam kurang banyak bibit akan tua dipersemaian. Kebiasaan tanam di tempatku adalah tanam acak tanpa barisan tanam, apalagi tandur sistim jajar legowo, hal ini karena memang sdmnya belum mampu dan seorang petani minimal punya lahan 1 Ha sehingga pilihan tanamnya adalah sistim Tabela alias benih langsung disebar disawah. Pusing dengan hal itu akhirnya setelah sekian lama diamati diputuskan cara tanam acak di padukan dengan pemberian alur bebas satu jarak tanam setiap jarak 3 meter. Buruh tanam akhirnya menanam dalam alur tali yang mereka pancang sesuai batas 3 meter. sehingga jarak tanam lebih terkontrol mendekati jarak yang diharapkan 20×20 cm. sebelum cara ini dilakukan mereka tanam sembarang arah dan jarak tanam yang makin melebar saat ditengah, maklum upahnya secara borongan yaitu satu borong Rp.25.000 sehinga sehektar sama dengan 36 borong upah tanamnya adalah Rp. 900.000,-
Manfaat tanam padi ala ari kini sudah diikuti para tetangga, mereka merasakan manfaat alur kosong setiap tiga meter untuk jalan waktu menyemprot gulma, hama penyakit dan POC Nasa Hormonik, sehingga tidak ada tanaman yang lepas semprot. Kemudian jarak tanam lebih teratur, pengamatan terhadap tanaman makin mudah. Tentunya tidak sebagus bila menggunakan sistem jajar legowo namun bagi kami hal ini pilihan utama disesuaikan kondisi setempat.
Hari ini padiku sudah ada yang berumur 3 minggu sebagian ada yang 2 minggu dan terakhir baru tiga hari, pemupukan dasar aku lakukan tiga atau lima hari setelah tanam dengan dosis anjuran serta ditambah SUPER NASA. Penyiangan secara kimiawi dengan herbisisda selektif Rice Star dan DMA 6 pada umur 21 hari, kemudian pemupukan susulan 3-5 hari setelah aplikasi herbisida. Selanjutnya akan kita lihat pada tulisan berikutnya
ok ini ide bagus untuk buruh atau penggarap sawah yg pd umumnya sdm rendah. teori legowo sih boleh..splikasi sulit
SukaSuka
By: edi on 19 Maret 2011
at 22:51
ide baik yang bisa digunakan di pertanian Indonesia.
SukaSuka
By: Randy Raharja on 21 Juni 2010
at 12:46
Bulan maret-April semua padi yang ditanam olehku dan kawan-kawa petani dengan cara tanam ala ari sudah mulai dipanen. Tanaman milik petani cukup bagus hasilnya walaupun kemampuan mereka membeli pupuk kimia kecil namun pemberian poc nasa dan hormonik mampu meningkatkan kualitas hasil, secara kuantitas masih 4 ton/ha ini karena pupuk makro/ha hanya 100kg Urea, 35 kg KCL dan 35 KG SP36. Namun Harga Gabah Calon benih rp.3.000/kg Bisa Kita bayangkan keuntungan Petani bila modal per Ha hanya Rp. 2.000.000 saja
SukaSuka
By: wongtani on 5 April 2009
at 17:47