Oleh: Ari Sampit/wongtani | 3 Desember 2010

Berubah Untuk Maju….

Oleh : NASA MAGAZ

“COBA TANYAKAN PADA PARA PETANI..! PALING TIDAK DARI 10 PETANI 5-7 ORANG PASTI TAHU NASA. MINIMAL PERNAH DENGAR,” HANA YAKIN. “DARI JUMLAH ITU, PASTI 3 ORANG PALING TIDAK PERNAH MEMAKAINYA.” BRAND NASA SEBAGAI PERUSAHAAN YANG MEMPRODUKSI PRODUK-PRODUK ORGANIK RAMAH LINGKUNGAN MEMANG SUDAH SANGAT DIKENAL SAAT INI. “SANGAT BERBEDA DENGAN KETIKA KAMI MENDIRIKAN DULU.”

Alkisah diceritakan seorang Raja yang penyuka seni sedang mengadakan sayembara sedang mencari menantu. Raja tersebut bermaksud mencari sosok pendamping putrinya; seorang pria yang cerdas lagi penyuka seni juga. Maka disyaratkan pemuda tersebut haruslah pintar melukis. Dan sebagai subyek lukisan adalah wajah raja sendiri. Meskipun sang raja mempunyai kecacatan karena tidak mempunyai salah satu telinga, tapi dia ingin tetap tampil elok di lukisan tersebut.
Datanglah tiga pelukis dengan ketrampilan yang hebat-hebat. Pelukis pertama, menggambar apa adanya sang raja, tentu dengan ketiadaan salah satu telinganya. Lukisannya sangat bagus, artistik dan mendekati aslinya. Tapi, “Kamu tidak lulus,” kata sang raja pada pelukis pertama. “Lukisanmu menggambarkan kekuranganku, jadi itu bisa jadi bahan ejekan orang,” tegas raja. Mundurlah pelukis pertama, gagal karena menggambar raja beserta kecacatannya.
Pelukis kedua yang menggambar sang raja lengkap dengan kedua telingapun dilihat hasilnya. “Kamu juga tidak lulus,” bentak raja. “Kenapa paduka, bukankah saya sudah menutupi kekurangan paduka dengan manambahkan satu telinga? Tidak seperti pelukis pertama,” argumen pelukis kedua. “Saya tahu, memang kekurangan itu sudah kamu lengkapi, tapi itu bukan aku, lukisanmu palsu,” jawab paduka raja. “Saya tidak suka kepalsuan, ketidakjujuran,” pemimpin yang dikenal cerdas lagi arif tersebut menimpali.
Giliran pelukis ketiga. Belajar dari kegagalan pelukis pertama dan kedua, maka dibuatlah gambar yang agak berbeda. “Kamu lulus, orang seperti kamulah yang pantas jadi menantu saya,” puji raja sambil mengumumkan pemenangnya.
Pada prinsipnya, kualitas lukisan ketiganya tidak jauh berbeda. Tapi ternyata pelukis ketiga menggambar sang raja dari sudut samping dimana yang terlihat hanya satu telinga sebelah sementara telinga raja yang cacat tertutup karena tersembunyi di belakang sehingga tidak perlu dimunculkan dalam tulisan tersebut.
Begitulah Ir. Hana Indra Kusuma, MP direktur NASA mengilustrasikan ulang tahun sewindu PT Natural Nusantara yang sekarang dia pimpin. Sesungguhnya sekarang inilah saat untuk melangkah lebih cepat lagi, lebih akseleratif.
Di tengah persaingan dunia usaha bidang agrokompleks yang semakin terbuka dan ketat, NASA masih konsisten dengan strategi Kaizen. Perbaikan sedikit demi sedikit namun terus menerus tiada henti. “Kalau masih ada kekurangan itu wajar, semua perusahaan mempunyai,” tegasnya. “Namun kita harus selalu pintar-pintar melihat dengan angel, sudut pandang yang lebih optimistik,” menyala-nyala semangat pada NASA Magz.
Lalu, pria kelahiran 1 september 1971 ini menerawang lebih jauh ke perjuangan-perjuangan awal dimana dia dan kawan-kawannya berjibaku mendirikan perusahaan jaringan yang cukup disegani di kancah nasional ini.
“Ingat, ketika kami mendirikan NASA kami hanya memulai dengan 5 produk, dan itupun hanya didukung oleh 5 brosur,” begitu Hana. Selain itu, lanjutnya, saat itu NASA hanya mempunyai 1 VCD, yakni kesaksian tentang aplikasi di tanaman cabai. “Cabe itupun yang menanam teman-teman saya sendiri di unit produksi.”
Sumberdaya lain pada masa itu adalah 8 orang yang duduk di manajemen, TS (Technical Service) hanya 4 orang. “TS itu saja ada yang disewa dari luar, bahkan saya sebagai direktur ikut merangkap sebagai TS juga,” kenang mantan ketua Ikatan Mahasiswa Agronomi Indonesia ini lebih jauh.
Kantor berukuran kurang lebih hanya 400 m2 , itupun berstatus mengontrak. “Gudang, kami tidak punya, semua pengiriman barang dikerjakan dari kantor pusat langsung.” Jumlah leader awal hanya 5 orang. “Dan lebih dari itu semua, brand NASA belum dikenal. Saat itu  sedikit sekali orang yang tahu NASA, who knows?” berbinar-binar seperti merasakan kembali spirit kombatan dalam merintis perusahaan yang sekarang ini sudah jadi tumpuan ribuan distributor ini.

Berbeda sekali dengan kekuatan perusahaan sekarang. “Dengan kekuatan seperti sekarang, diandaikan sebagai permulaan melangkah  seperti dahulu maka potensinya sungguh luar biasa.” (vie)


Tinggalkan komentar

Kategori