Oleh: Ari Sampit/wongtani | 24 Agustus 2009

Kembali ke Lempuyang

jalan kesawah setiakawan lempuyangDesa lempuyang merupakan daerah produsen beras yang cukup luas hamparan sawahnya, mengingat potensi tersebut dan dalam rangka pembinaan dan monitoring pertanaman MT Apsep 2009 ini kami berkunjung kesana setelah selesaikan menghias mobil untuk karnaval pembangunan sore harinya tanggal 18 agustus 2009.  Tepat jam 10.00 wib kami berangkat dan menjemput mantri Tani dan PPlnya tepat jam 10.30. setelah makan kami pergi ke kelompok tani setia kawan dan gemuk sari dengan menyusuri jalan yang masih sebagian tanah dan sebagian cor beton dengan pemandangan suasana pedesaan dengan komoditi kelapa tergeletak menumpuk dihalaman dan sebagian disungai kecil depan, kanan dan kiri rumah warga.

sawah dan air...sahabat sejatiDisambut hempasan angin pantai dan teriknya matahari kami berjalan kaki sejauh  1 km, panas dan keringat berganti senang manakala melihat hijaunya sawah terbentang namun ada juga rasa miris di hati melihat sebagian sudah mengalami kekeringan dengan tanah yang sudah retak.  Bergegas kami menuju rumah ketua kelompok tani setia kawan yang pada saat itu sedang memompa air dari saluran yang mereka bendung.  Dari keterangan mereka umur padinya sudah 25 haria an setelah tebar (Tanam tebar langsung)  dan kondisinya yang masih bisa diberikan air masih segar dan tumbuh normal sedangkan yang tidak terjangkau air merana tumbuhnya.  Namun mereka masih optimis akan bisa mengatasi kondisi ini asal masih ada air pasang pertama dan berharap hujan, masalahnya bila lama tidak hujan air pasang yang masuk juga sudah payau atau asin.  Luas Tanamnya sekitar 120 an Ha, dengan murni swadaya karena khawatir ikut SLPTT tidak berhasil mengingat musim kemarau namun kami sepakat pada MT Okmar 2009 kelompok ini akan mengikuti kegiatan SLPTT seluas 50 Ha.

obrolan nasa dan kopi Obrolan kami berlanjut dengan hidangan kopi diterik matahari, wah makin terbuka mata kita nih…biar jalan pulang ke parkir mobil gak lemes.  Mereka cerita hanya memupuk padinya dengan urea saja dan hasilnya lumayan  4 ha ada yang dapat 300 karung, alasan mereka gak mampu beli pupuk walaupun panennya banyak he he he.  Tapi sadar juga kalau dipupuk lengkap hasilnya tinggi, kami pernah pake pupuk nasa pak, tapi kulit gabahnya sampai pecah dan hasilnya tinggi (lebih berat dan bernas maksudnya)!!!, ternyata mereka sudah kenal nasa dan kebetulan kami bawa bantuan pupuk orgaik tersebut untuk membantu mereka menyelamatkan pertanaman padinya dengan janji berusaha keras tetap mengairi sawahnya dengan sarana pompa bantuan distanak kotim.


Tinggalkan komentar

Kategori