Berkunjung Ke Kab. Kapuas

jalan tumbang nusa

Perjalanan sejauh 360 Km dari Sampit ke Kapuas menelan waktu 6-7 jam, wah luar biasa asik dan capek juga.  capek karena lamanya waktu tempuh ditambah dengan kondisi jalan masih ada yang rusak.  Jalan sampit ke ibukota propinsi palangkaraya cukup baik, 80% jalan sudah mulus sisanya masih berlubang atau kerusakan pada tepi jalan akibat beban berat kendaraan roda empat seprti truk yang membawa muatan buah sawit, ekspedisi sembilan bahan pokok dll.  Kapan Kalteng bisa memilik jalan mulus ya….semua itu tentunya butuh dukungan dan disiplin pengguna jalan agar tidak membawa muatan melebihi kapasitas 8 ton, sepanjang jalan peringatan ini disampaikan dengan baliho cukup besar olehPak Gub. Agustin Teras Narang.

Kalteng masihkah sang Raksasa yang sedang Tidur…ungkapan ini mungkin mulai bergeser juga, karena potensi kekayaannya sudah mulai tergali, semoga bisa mengejar saudara dekatnya yakni kalsel dan kalbar.  Saat aku kuliah di palangkaraya 1989 -1994 masih terasa sepinya saat ini hotel berbintangpun sudah tegak berdiri, kotanyapun memang cantik, bersih dan tertata.  Palangkaraya kami lewati, menuju arah Kab.  Kapuas jalan beraspal mulus, sampaii desa Tumbang Nusa kita akan melewati jalan tol diatas rawa-rawa, terimakasih buat para pemimpin dan pemikir karena kalau jalan ini tidak selesai maka banyak hal akan terjadi.  Setelah melewati Kab. Pulang Pisau tak lama kamipun sampai di KOTA AIR, Kota ditepian sungai Kapuas yang kini terlihat lebih cantik lagi….akses jalan dalam kota sangat lebar.  Kamipun menginap di Guest House Pemda Kapuas, rumah antik diatas tepian sungai kapuas.  wah rekan-rekan Nasa rugi bila berkunjung tidak menikmati tidur diatas air dan menikmati malam dengan pemandangan lampu diseberang sungai dan bintang dilangit.

bersambung