Oleh: Ari Sampit/wongtani | 18 Juli 2014

Apa kabar petani padi,

Menghilang atau bersembunyi atau males update ya, apa kabar wongtaniku ? Apa kabar juga Petani Padiku ?

ipp

panen padi di desa lempuyang kecil

Kurun waktu yang cukup panjang menghilang bukan berarti kehilangan momentum, namun menulis ternyata diperlukan kebiasaan he he he.   Kali ini musim panen padi sudah hampir selesai dan sebagian sudah berani mencoba peruntungan dengan menggarap lagi sawahnya dengan dibayangi musim yang belum menentu antara kemarau pendek atau panjang.  Kegigihan itu memang milik mereka tanpa itu pundi pundi uang yang diperoleh belum cukup untuk menabung demi kepentingan yang lebih dari sekedar makan.

Catatan musim panen Juli 2014 ini diwarnai penurunan hasil yang signifikan akibat serangan hama walang sangit yang ternyata kebal terhadap berbagai pestisida, dari berbagai sumber petani perolehan mereka hanya tingal 50 – 40 % dari biasanya mereka dapatkan.  Situasi ini jadi perhatian khusus musim tanam selanjutnya untuk lebih baik memanfaat pestisida,  diantara kebingungan petani di bulan juni menghadapi hama walang sangit yang disemprot sekian merek pestisida ( 20)  tidak mati, jawabannya ternyata pada bahan aktif azadirachtin merek Biagro  yang mampu memuaskan kebingungan petani padi dengan menyaksikan tewasnya sang walang sangit.  Sayang sekali saat itu stock tidak mencukupi sehingga serangan terus berlanjut namun demikian petani sudah memiliki jawaban untuk menghadapi “invasi” walang sangit di musim tanam selanjutnya.

Apa kabar petani padi….? tetap semangat dan tetap berubah menuju hasil panen yang memuaskan, dan deal untuk perubahan tersebut dengan memberikan pemupukan yang berimbang terutama pemberian bahan organik dan unsur hara mikro yang selama ini mereka abaikan. Deal menggunakan Supernasa minimal 3 kg per hektar dan powernutrisi 3 kg per hektar disamping pemberian unsur hara makro NPK .

Apa kabar Petani Padi … Semangat Pagii !!!!


Tinggalkan komentar

Kategori