Oleh: Ari Sampit/wongtani | 2 Mei 2009

SEKOLAH LAPANG PENGENDALIAN HAMA TERPADU

Oleh : Ir. Agus Budi Setyono

PELATIHAN SEKOLAH LAPANGAN PENGELOLAAN HAMA TERPADU (SL-PHT) NASA DI BALAI DESA SITANGGAL KECAMATAN LARANGAN KABUPATEN BREBES TGL 25-26 APRIL 2009

PEMATERI : Ir. Agus Budi Setyono & Ir. Dadang Birowo LEADER : SUWARNO dkk.

Sabtu tgl 25 April 2009, acara pelatihan Sekolah Lapangan Pengelolaan Hama Terpadu (SL-PHT) pertama kali di kab. Brebes dimulai jam 09.00 diikuti 75 peserta dari Brebes, Pemalang, Cirebon, Kuningan dan bahkan dari Subang. Tiket peserta sebesar Rp 100.000,- dengan fasilitas kaos panjang, topi, block note, makalah, makan dan minum serta ilmu yang sangat bermanfaat. Acara dimulai dengan pembukaan, pemutaran film Bayang-Bayang Racun dilanjutkan penjelasan materi Wawasan PHT dan SL-PHT yang disampaikan TS HPT dari PT. NASA, Ir. Agus Budi Setyono. Beliau menekankan pentingnya petani mengetahui lahan usaha taninya sendiri tentang bagaimana keadaan tanamannya. Petani perlu mengamati adanya musuh petani dan teman petani. Beliau juga menekankan pentingnya monitoring dalam Pengelolaan Hama Terpadu dan pentingnya penggunaan Pestisida Organik untuk mengelola lahan usaha tani sebagai tindakan pengendalian hama sebelum alternative terakhir kita gunakan pestisida kimia. Jadi bagaimana petani bisa menerapkan teknik pengendalian lain sebelum kita pakai Pestisida kimia. Pestisida kimia digunakan jika populasi hama sudah berada diatas ambang ekonomi, jelas Ir. Agus Budi Setyono. Setelah itu dilakukan DEMO PRODUK Pestisida Organik NASA yang dipandu langsung oleh Formulator Pestisida Organik, Ir. Dadang Birowo. Demo PENTANA sangat luar biasa ternyata dengan PENTANA mampu mengendalikan ulat pada bawang merah lebih cepat dibanding pestisida kimia yang biasa digunakan petani di Brebes. Selanjutnya penjelasan SLPHT khusus untuk tanaman bawang merah, setelah ishoma dilanjutkan diskusi. Antusias para peserta SLPHT sangat luar biasa, meskipun dengan tiket Rp 100.000,- tetapi peserta tidak merasa rugi dengan apa yang didapat dalam SL-PHT terbukti banyak pertaanyaan yang diberikan kepada ke-dua pemateri SL-PHT. Hampir 50 pertanyaan ditanyakan para peserta SL-PHT, sehingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 17.00. Hari pertama teori SL-PHT diakhiri dengan ucapan semangat pagi oleh leader handal kita Bapak Suwarno.

Ahad, tgl 26 April 2006, para peserta SL-PHT setelah mendapatkan teori hari pertama kemudian langsung menerapkan teorinya ke lahan tanaman bawang merah yang pakai NASA dan tidak pakai NASA. Setelah dibagi 5 kelompok para peserta dengan mengendari sepeda motor menuju lokasi tanaman bawang merah. Sesampai di lahan para peserta mengamati teman petani, musuh petani, pH tanah, pH air, jumlah perumpun tiap 100 rumpun tanaman bawang merah. Tak terasa hari menjelang siang hari kira-kira pukul 11.30 para peserta kembali ke Balai Desa Sitanggal untuk mendiskusikan hasil monitoringnya. Setelah Ishoma, dilanjutkan simulasi hasil dari pengamatan di lapangan. Perwakilan dari masing-masing kelompok memaparkan hasil pengamatan tentang jumlah musuh petani, teman petani, pH dan rata-rata jumlah rumpun. Para peserta kelihatan enjoy sekali meskipun setengah harian terjun ke sawah. Hasil monitoring masing-masing kelompok ternyata lahan yang tidak pakai NASA jumlah musuh petani sangat banyak dan kondisi tanaman rusak parah (hampir 50%) terkena hama penyakit, sedang yang pakai NASA lebih tahan terhadap serangan hama penyakit terlihat kondisi tanaman lebih terjaga dari serangan hanya 10% terkena serangan penyakit.. Tak terasa waktu sudah menjelang sore kira-kira pukul 15.30 acara dilanjutkan kesan dan pesan dari para peserta SL-PHT.

KESAN PESAN PESERTA SLPHT Brebes :

1. Bp. Sorihi ( Perwakilan Brebes Barat) Tidak bisa saya ungkapkan dengan hati, saya hanya bisa bersyukur bisa mengikuti SLPHT dengan sukses, saya salut dengan PT.NASA ke depan lebih cepat diadakan lagi lebih baik dan program ini harus dilanjutkan. Sukses untuk kita semua.

2. Bp. Wahiyan Husain (Perwakilan Cirebon) Selama 2 hari dibina SLPHT, sangat luar biasa karena latar belakang saya bukan petani, saya seorang guru. Keterangan hama penyakit yang sama sekali saya tidak tahu sehingga saya jadi tahu apa itu teman petani atau musuh petani. Tetapi selama 2 hari rasanya belum puas, untuk itu ke depan SLPHT harus menyebar ke Cirebon dan bisa lebih baik dari Brebes.

3. Bp. Unang Husnan (Perwakilan Kuningan) Meskipun saya lagi tidak fit, tapi saya tetap selesai sampai 2 hari mengikuti acara SLPHT karena merasa rugi kalau tidak selesai. Untuk itu saya juga berharap, SLPHT untuk dilanjutkan ke Cibimbing-Kuningan.

4. Bp. Taruno (Perwakilan Pemalang) Selama 2 hari anda telah menjadi pengamat-pengamat hama yang luar biasa meskipun hanya terbatas tetapi anda bisa tahu mana teman dan mana musuh petani. Saya berharap anda semua tetap loyal dengan NASA dan Pemalang tidak akan kalah dengan SLPHT di Brebes. Lanjutkan…

5. Bp. Harjo Suapoardi (Perwakilan Subang) Walaupun saya baru gabung 3 bulan, saya puas karena sudah banyak bukti si Subang dan SLPHT sangat luar biasa dan Subang juga secepatnya diprogramkan.

6. Bp. Taufik (Perwakilan tuan rumah SITANGGAL) Bangga dan bangga…. Jadi Stokist baru 1 bulan sudah ditunjuk sebagai penyelenggara SLPHT NASA yang pertama di Brebes. Saya minta maaf kalau masih ada kekurangan dalam penyelenggaraan termasuk listrik yang suka mati karena hujan. Sukses untuk Anda semua.

Tanggal Publikasi: 30-April-09, Jam : 11:12:19


Tanggapan

  1. Teknologi Sl-PHT kami harapkan untuk
    bahan SL-PHT di Sum-Sel

    Suka

  2. Pupuk nasa dan pengendali hama nya memang bagus, tapi ketika saya menghubungi rekan saya di perbatasan karawang subang bpk wahyudin 081809224600 belum di adakan pendidikan hama terpadu.

    Suka

  3. kapan nasa mengadakan lagi SLPHT, saya berminat ikut SLPHT hubungi saya ke Abdul Sakur hafidz Hp. 081312491000 atau 02607543144 trims

    Suka


Tinggalkan komentar

Kategori