Desa Lempuyang

Desa Lempuyang adalah desa diselatan kota sampit yang berjarak sekitar 60 km dari Ibukota Kabupaten Kotawaringin Timur.  Daerah ini terkenal dengan kelapa dalamnya sudah sejak lama, sempat menjadi komoditi plamboyan sehingga banyak yang naik haji karena kelapa, seiring perjalanan waktu dan naik turunnya harga kelapa tetaplah menjadi salah satu produk andalan masyarakat disana.  Tapi yang mencengangkan saat ini adalah perkembangan luas lahan sawah disana, potensi lahan di kecamatan Teluk Sampit termasuk didalamnya Desa Lempuyang cukup besar, sampai saat ini luas lahan sawahnya 3.905 Ha bandingkan dengan luas lahan sawah yang hanya 100 an Ha pada tahun 1990 an, Realisasi Real Tanam pada MT. Okmar 2008 adalah 1.312 Ha sementara produktivitasnya cukup tinggi ada yang sudah mencapai 6 ton/ha, dengan pemupukan yang masih belum sempurna (berimbang).  Harga gabah saat ini di Petani mencapai Rp. 2.700 sampai Rp. 2.800 per Kg, harga yang cukup pantas untuk perjuangan mereka.

Sebagai ilustrasi berdasarkan cerita kelompok tani ada petani yang berhasil panen 400 karung seluas 3 ha, satu karung diasumsikan saja menjadi  50 kg GKG maka total hasilnya adalah 20 ton (biasanya satu karung mereka mencapai 65 kg), bila harga Rp. 2.700/kg  maka petani akan menerima Rp. 54.000.000,  setelah dikurangi biaya yang sekitar Rp. 12.000.000 per 3 ha, masih banyak lo sisanya….!!!  Bayangkan jika mereka lakukan pemupukan dengan sempurna, dapat diharapkan hasilnya lebih tinggi.   Aku sendiri terpikir jika mereka masukkan teknologi pemupukan NASA nya Indonesia ini maka yakin sekali kuantitas dan kualitas panen akan lebih tinggi. 

Mengingat kepemilikan lahan yang luas per petani dengan terbatasnya tenaga kerja maka sistem tanam mereka adalah sistem tebar langsung (Tabela) yakni menebar benih langsung disawah.  Cara ini Memang sangat menghemat tenaga kerja namun tidak menghemat benih padinya sehingga kedepan dibutuhkan alat tabela yang saat ini kami sedang upayakan membuatnya dan juga menyusun proposal untuk meminta kerjasama dengan pihak Bayer Indonesia dengan alat Tabelanya “BAYTANI”.  Oh ya varietas yang berkembang disana adalah CIHERANG dan ditunjang dengan varietas lokal SIAM EPANG yang produktivitasnya juga tinggi.