Memperhatikan pentingnya data luas sawah existing di Kabupaten Kotawaringin Timur dan upaya pencadangan lahan untuk pengembangan tanaman pangan khususnya padi, maka dilakukan susur sawah (pemetaan) tanggal 6 -11 Mei 2013 di Kecamatan Pulau Hanaut
Kecamatan Pulau Hanaut
Kecamatan Pulau Hanaut merupakan salah satu dari 17 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. Ibukota Kecamatan Pulau Hanaut terletak di Desa Bapinang Hulu. Letak Wilayah Pulau Hanaut adalah di bagian Utara berbatasan dengan Kecamatan Seranau, bagian barat berbatasan dengan Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Kecamatan Teluk Sampit dimana wilayah bagian Selatan berbatasan dengan Laut Jawa dan bagian Timurnya berbatasan langsung dengan Kabupaten Katingan.
Luas wilayah Kecamatan Pulau Hanaut adalah seluas 619 Km2 atau 3,75% dari keseluruhan luas Kabupaten Kotawaringin Timur. Sebagian besar wilayah Kecamatan Pulau Hanaut merupakan dataran rendah. Berdasarkan data Podes 2011 tercatat sekitar 20 persen desa yang terletak di daerah pesisir pantai dan 60 persen desa terletak di dataran dengan ketinggian < 200 meter dari permukaan air laut serta 20 persen terletak di dataran dengan ketinggian < 500 meter. Dengan jumlah penduduk sebanyak 18.956 jiwa, desa terjauh di Kecamatan Pulau Hanaut adalah Desa Satiruk dengan jarak kurang lebih 24 km dari ibukota kecamatan. Untuk menuju desa tersebut hanya bisa di tempuh melalui jalur sungai yaitu dengan menggunakan kelotok atau perahu motor. Jarak ibukota kecamatan dengan ibukota kabupaten adalah 48 Km.
Selama 6 hari mengakrabi kecamatan pulau hanaut, potensinya sungguh besar namun diakui prasarana nya jauh dari harapan, terutama jalan utama kecamatan yang menghubungkan ke desa-desa, terlebih jalan usaha tani ke sawah dan kebun. Perjalanan kamipun mengalamai keasyikan tersendiri, melewati beberapa rintangan jalan yang rusak, jembatan dan selanjutnya di teruskan dengan “kelotok’ untuk menghemat waktu melakukan pengambilan koordinat pada titik tertentu sesuai tujuan kami memetakan sawah existing dan lahan pengembangan (cadangan).
Penatnya menyusuri jalan dilanjutkan kelotok melintasi saluran primer sekunder hasil karya PU yang terawat dan sangat bermanfaat terbayar dengan pemandangan hamparan luas sawah dan lahan juga sapaan akrab para kepala desa dan aparatnya dan suguhan makanan yang mewah. Satu demi satu desa terselesaikan, satu demi satu masalah ( hambatan, peluang dan tantangan) saya baca di setiap lokasi sawah para petani sehingga semakin bisa memilah hal yang terbaik buat mereka kedepannya nanti.
Akhir dari perjalanan ini adalah Desa satiruk, desa dijung selatan yang di anugerahi pantai putih dengan air yang jernih. Sungguh pemandangan yang terbentang dari ukiran alam dan sentuhan deburan air yang di nuansai biru, putih dan coklat khasnya pantai yang tak tersentuh….. Lupa sudah dengan rasa was-was melintasi muara dan pulang malam melintasi sungai dengan lampu seadanya.
Dukungan Luar biasa baik dari Pak Camat dan kru nya dengan menjadikan basecamp rumah dinas beliau untuk kegiatan ini sungguh sangat kami banggakan, mengkoordinasikan kepala desa untuk mengantar dan menjamu kamipun juga sukses he he he…Terimakasih Pak Camat Pulau Hanaut, Terimaksih juga Para bapak Kepala Desa dan Ketua Poktan.
Tinggalkan Balasan