Oleh: Ari Sampit/wongtani | 29 Oktober 2015

KABUT ASAP KIAN PEKAT

Kemarau tahun 2015 ternyata sangat parah, dampak elnino yang berkepanjangan diluar dugaan pemerintah sekalipun,  boleh dikatakan tidak berdaya memadamkan kebakaran lahan dan tanaman diatasnya  (dengan tidak mengecilkan arti perjuangan relawan pemadam kebakaran lahan dan tanaman)
Tulisan kemarau  Agustus tahun 2009 yang saya upload di blog ini semestinya menjadi pelajaran, namun kita seperti mudah lupa ya….

Selain soal kemarau foto putri saya yang saya foto saat mengantar sekolah waktu itu kelas 3 SD dan diupload pertama kali di blog ini, rupanya banyak dimanfaatkan oleh “penduduk dunia maya”. Semoga yang tau asal usul foto tersebut tidak memanfaatkan untuk memojokkan pihak tertentu apalagi untuk maksud yang kurang etis.

Semoga bencana ini segera berlalu dan kehidupan berjalan normal serta kita harus ingat dan cegah bersama di siklus selanjutnya.

Petaniku dan Nasa

kabut malamMalam ini jam 21.30 aku pulang dari kandang ayam sejauh 16 Km dari sampit, wah udah jalannya berdebu asap dari lahan yang terbakar atau dibakar semakin pekat, ya meresahkan bagi yang kurang sehat tapi bagi yang lain kayaknya cuek aja tuh mungkin dah biasa menghirup asap, ya mau gimana lagi yah…memang kemarau panjang tak ada pilihan selain berasap ria.  Aturan dah dibuat, eh nyatanya masih juga mengepul asap disana sini, apalagi lahan sekitar kota sampit yang terbakar adalah tanah gambut sehingga api susah dipadamkan dan produksi asapnya “Ruar Biasa”.

Membuka lahan tanpa bakar sepertinya susah juga dituruti oleh sebagian orang, kalau petani hortikultura seperti sayuran sudah pasti mereka tidak maen bakar karena lahan yang sudah jadi tinggal olah ringan saja tapi bagi yang ingin berkebun atau membersihkan lahan sudah pasti mereka membersihkan lahannya dengan menebas semua tanaman yang tumbuh diatasnya, dan akan mengering cepat, nah bila ada saja yang iseng…

Lihat pos aslinya 132 kata lagi


Tinggalkan komentar

Kategori