Oleh: Ari Sampit/wongtani | 8 November 2009

4500 Ha padi gogo

ciherang di gogokan/ladangTahun 2010 didepan mata…walaupun program SL_PTT MT okmar 2009 masih dalam perjalanan namun tantangan ditahun 2010 cukup besar. Kabupaten Kotawaringin Timur akan mendapatkan kegiatan SL-PTT padi Gogo seluas 4.500 ha. Kalau dari segi potensi lahan hal itu dianggap kecil, namun jika dihubungkan dengan SDM petani bila harus dilaksanakan tanpa bakar lahan rasanya “berat sekali terlaksana”.

Saat ini saya baru saja pulang dari kebun karet, dan pada bulan agustus-september terjadi kebakaran lahan dimana-mana, termasuk lahan disekitar kebun karetku, walaupun sudah aku bersihkan percikan api dari ladang tetangga akhirnya memusnahkan 100 an batang pokok karetku yang masih umur 5 bulan. Apa boleh buat dan hanya kuambil hikmahnya dengan memutuskan menggeser karet yang masih hidup kebelakang, dan bagian depan kuganti dengan jeruk siam purworejo, namun bukan masalah itu yang jadi pokok bahasan karena karet jeruk mudah saja kita budidayakan. Lahan disela tanaman karetku ditanami padi varitas Ciherang oleh petaniku, tumbuh dan perbedaan mencolok terjadi; pada tanah yang bekas terbakar permukaannya (gulma dll.) pertumbuhan padi luar biasa bagusnya sedangkan ditanah yang hanya disemprot herbisida dengan kondisi cukup bersih pertumbuhan padinya terlambat dan kalah jauh…!!!!

Semua ini adalah tantangan yang harus dijawab selaras dengan kebijakan olah tanah tanpa bakar, sebatas mana petani bisa melaksanakan itulah yang harus tetap dikawal. Untuk teknologi pemupukan disinilah peran Pupuk Organik dari PT. Nasa, dengan aplikasi penyemprotan Poc nasa plus Hormonik adalah cara yg rasional sekali karena tanaman padi gogo akan efektif menyerap unsur hara dari pupuk organik tersebut. Kalau aplikasi pupuk makro dengan cara disebar, akan dikhawtirkan terbuang percuma karena menguap dan tercuci saat hujan sehingga peran POC Nasa dan Hormonik sangat penting untuk menyuplai kebutuhan unsur hara yang lengkap bagi padi Gogo. Untuk mengantisipasi hal tersebut wongtani akan melaksanakan uji coba dilahannya sendiri dengan aplikasi POC Nasa dan Hormonik pada tanaman padi yang tumbuh dibekas kebakaran dan di tanah tanpa bakar.

Peluang juga tantangan bukan….Maju Kotimku Tuk Semua…


Tanggapan

  1. Halo Kang Trisno Cah nduesooo tenaaan…he he he…!
    Begitulah memang telah menjadi simalakama, hal ini dapat dilihat semakin susutnya luas padi gogo mengingat tak boleh bakar membakar, namun demikian akibat kemarau tahun ini yg cukup panjang tak terkendalikan sudah api dimana-mana, akhirnya perda dicabut tak ada kata ampun gak lagi boleh main api atau bakar-bakaran…eh tapi bakar sate ma ikan masih boleh lho mas Tris he he he…
    Hikmahnya dari kebakaran tersebut kini tumbuh padi dimana mana..seneng juga hati….
    Ok..ayo kita kawal program pemerintah dengan langka yang bijak dan itu tugas kita bersama….HIDUP PERTANIAN !!!

    Suka

  2. Masalah pengolahan lahan tanpa bakar merupakan Kondisi simala kama bagi petani…. ngk bakar lahan sulit untuk menanam, bakar lahan berbenturan dg hukum. Namun kita perlu menyikapi sebijaksana mungkin…. bakar boleh asal terkendali adalah solusi terbaik buat petani. trim’s boss.. ditunggu info2 terbarunya… salam petani.

    Suka

  3. Masalah pengolahan lahan tanpa bakar merupakan Kondisi simala kama bagi petani…. ngk bakar lahan ngk sulit menanam, bakar lahan berbenturan dg hukum. Namun kita perlu menyikapi sebijaksana mungkin…. bakar boleh asal terkendali adalah solusi terbaik buat petani. trim’s boss.. ditunggu info2 terbarunya… salam petani.

    Suka


Tinggalkan komentar

Kategori