Oleh: Ari Sampit/wongtani | 26 Januari 2010

Panen Kedelai dan Jagung

Beberapa waktu berlalu demikian saja, terlena aku dengan rasa malas sehingga banyak info yang sebenarnya sangat baik diupdate namun terlewat begitu saja sehingga memori diotakku juga ikutan kabur. Rasa malas dan menunda waktu memang suatu hal yang buruk sekali namun kesadaran suka kalah dengan keinginan santai,  mengurai waktu memperpanjang mimpi tak berkesudahan ha ha ha…., termasuk terbuai kesibukan kerja dan studi banding ke Lampung beberapa waktu lalu.

Lalu apa saja yang terlewat informasi wongtani, diantaranya Ubinan Kedele Varietas Willis di Kecamatan Telawang Desa Biru Maju dan Panen Raya Jagung Hibrida di Desa Handil Sohor Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.  Panen kedelai di Desa Biru Maju memuaskan kami, dengan hasil ubinan yang dilakukan Petugas Mantis Kab. Kotim dan beberapa petugas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kotawaringin Timur mencapai hasil 2,9 ton/ha. Hasil ini sudah bisa diramalkan dengan melihat kondisi tanah dan pertumbuhan kedelai yang baik serta pemupukan yang cukup dengan NPK Mutiara triple 16 serta aplikasi Poc Nasa dan Hormonik secara berkala sesuai binaan teknis petugas lapangan dalam hal ini Mantri Tani sdr. Hermanto. Sehingga kedepan daerah ini akan mengikuti program BLBU Kedelai seluas 50 ha karena dianggap sudah mampu secara budidaya dan tidak bermasalah dipemasara, hap. 8.000/kg untuk digunakan sebagai bahan baku tempe.

Wahyudi K. Anwar Bup KotimNamun sayang keberhasilan kedele tak diikuti dengana jagung mereka, hal ini adalah keterbatasan modal untuk membeli pupuk.  Bagaimanapun jagung hibrida tak akan berproduksi optimal bila kurang asupan nutrisi yang cukup dan lengkap, sementara pemasarannya juga masih belum terjamin sehingga menambah keraguan mereka untuk mengembangkan jagung.  Lain halnya ditetangga kita Kabupaten Kotawaringin Barat, program jagung menjadi andalan pemerintahnya sehingga subsidi ke petani didukung jaminan pasar membuat petani mantap untuk mengembangkan produk strategis ini.  Namun demikian Kabupaten Kotawaringin Timur melalui Dinas Pertanian dan Peternakan tidak berpangku tangan untuk menstimulasi pengembangan jagung di Kab. Kotim, terbukti dengan hadirnya CV Haris Agri yang membuktikan tanah gambut di Desa Handil Sohor mampu berproduksi 8,5 ton jagung pipilan/ha dengan varietas Bisi 2 dan baca beritanya disini.   Melalui program SLPTT jagung 2010 kab. Kotim akan merima bantuan seluas 400 Ha, semoga menjadikan awal yang baik dan kerja keras dibutuhkan untuk mengawal jagung di kabupaten kotawaringin timur yang kita cintai.


Tanggapan

  1. Informasi Situs web Anda menarik, makasih infonya Gan. kunjungi juga http://varian.student.ipb.ac.id/

    Suka

  2. selamat dan sukses pak….
    wah klo memang betul-betul ditangani dengan benar, kotim bisa ekspor kedelai dan jagung ya …

    Suka

  3. Kebetulan banget pak, saya lagi penelitian mau tanya-tanya tentan gNPK pak…

    via email aja yah?

    Suka


Tinggalkan komentar

Kategori