Oleh: Ari Sampit/wongtani | 17 Februari 2009

Kunjungan Lapang TS Nasa

Tanggal 13 Pebruari 2009 hari jum’at pagi kita berkunjung kepetani disekitar kota sampit, tepatnya pada kelompok tani Teratai Indah di jalan teratai Kelurahan Ketapang Kec. MB. Ketapang.  Kami bertemu dengan Bapak Suwarno Ketua Kelompok Tani Teratai Indah pelaksana SL-PHT, PPL, POPT dan Leader Nasa setempat.

Pada kasus lahan pak Suwarno adalah lahan gambut bukaan baru dengan sejarah sebelumnya wawancara seadanya sekenanya menurut sang petaniditanami terong dan tomat dan tidak berhasil karena tanahnya endemik layu pusarium, setengah tidak percaya beliau menerima Gliocadium dari Pak Mujito POPT sampit juga leader nasa, glio tersebut dicampur pupuk kandang dan selama 7 bulan didiemkan karena rasa tidak percaya tadi.  Kemudian saat tanam lombok besar ditaburkanlah dilahan tersebut…dan ajaib katanya kok ndak ada lagi tuh Fusarium dan satupun lombok saya gak ada yang kena atau mati. Selain Glio beliau menggunakan Metilat lem untuk perangkap lalat buah, POC Nasa, Hormonik dan Super Nasa.

Masih diseputar Teratai, dengan kondisi tanah gambut yang telah jadi, pertumbuhan tanaman pare varietas raden ini tampak sempurna melebihi kapasitas yang ditulis pada packing benihnya, buah pare yang menggunakan teknologi Nasanya Indonesia ini bisa mencapai panjang 35-40 cm dengan berat rata rata 7 ons dan bila dibiarkan terus bisa mencapai 9 ons.  Supernasa dikocorkan dengan NPK sebagai pupuk dasar dan susulan tak lupa Dolomit ditabur saat pengolahan tanahnya, 4 tutup POC Nasa+ setutup Hormonik dalam tangki 14 liter disemprotkan 7-10 hari sekali.  Yang lebih penting lagi metilat lem dipasang menjelang berbunga sehingga lalat buah tertangkap dan petani jarang aplikasikan pestisida tuk lalat buahnya.  Metilat memang oke, mudah aplikasinya dan nyata hasilnya… kata pak suwarno.


Tinggalkan komentar

Kategori