Oleh: Ari Sampit/wongtani | 12 Juli 2012

Harapan itu selalu ada…

Memasuki bulan Juli 2012 nampaknya alam masih bersahabat buat petani di Kota Sampit tercinta ini, hujan masih membasahi bumi habaring hurung dan menghijaukan kembali harapan petani hortikultura maupun padi.  Sempat mengalami jeda tak ada hujan beberapa minggu sudah menguras kreavitas para petani untuk menyirami tanaman mereka, yang deket sungai dinaikkan air pakai pompa diladang yang jauh air mereka buat sumur bor.  Musim memang sudah susah diprediksi, tapi urusan perut jauh lebih bisa kompromi saat ini he he he…(bagi yang rajin bekerja tentunya), dan tipelogi lahan hortikultura yang tadah hujan akan sangan berharap dengan kedatangan sang hujan.  Sementara sawahpun masih berharap yang sama apabila air pasang sudah tak lagi cukup kekuatan untuk menaiki setiap “pematang”  sawah.

Berbaur dengan mereka (petani) adalah sebuah penghargaan sendiri buatku, walau tak banyak dari mereka yang bisa selalu bertemu. Besar harapan kami tahun ini kemarau tidak ada, sehingga musim tanam padi “penyela” (MT. April-September 2012) realisasinya semakin luas dan semakin luas juga realisasi panennya. Program SLPTT Kab. Kotawaringin Timur musim tanam ini mencapai 1.000 ha, keberhasilan program ini dengan dukungan cuaca yang bersahabat tentunya sangat di harapkan petani, karena bila musim ini berhasil maka akan menjadikan daya dobrak mereka untuk menanam padi dimusim tanam berikutnya.   Atas kerja keras para petani jualah bulan juli ini Kabupaten Tercinta ini akan menerima penghargaan Presiden karena berhasil meningkatkan produksi berasnya diatas 5%.  Selangkah atau beberapa langkah lagikah swasembada beras di Kotim itu bisa di capai..???

Harapan itu selalu ada, walau faktanya sangatlah sulit…sebagai petani, melihat kedalam dirinya sangatlah penting : “sudah benarkah cara budidaya padinya, (pupuk dan pengendalian OPT)”.   Sayang sekali perhitungan secara usaha tani masih lemah, manajemen hasil produksinya juga masih terbentur kebutuhan keseharian, apa boleh buat bertanam padi seperti rutinitas saja.  Sebidang sawah dengan keringat yang sama setiap tahunnya, terbuka dan tertanami dengan hasil yang kurang maksimal karena keterbatasan mereka untuk memberikan tanaman padinya makan (pupuk) dan melindunginya dari gangguan OPT ( hama, penyakit dan gulma).  Andaikan saja kawan-kawan petani mau menyisihkan hasil panennya yang lalu untuk membeli pupuk hasilnyapun akan berbeda, dan itu mereka yakini juga, tapi kenapa hanya keyakinan saja tanpa praktek nyata, jawabannya pun akan beragam ha ha ha….

Pesta Pane Padi

HARAPAN ITU SELALU ADA,   begitulah yang tergambar dari seonggok senyuman dan genggaman kuat tangan mereka saat bersalaman, ayolah kawan kita bangkit dengan kekuatan kita sendiri,  dari kebijakan lokal yang selama ini kita jalani.  Kerinduan bersama akan hasil melimpah dari sawah kita, itu bisa kita wujudkan.


Tinggalkan komentar

Kategori