Jeruk Pak Bambang Kota Besi

Kota Besi, kota kecamatan 17 km arah utara kota sampit kami kunjungi sore hari di tanggal 13 Pebruari 2009.  TS Nasa bersama Leader Nasa Sampit seperti Kusyono, SP stockis KH.881, Mujito, SST dan Joko Ari P, SP/KH.745 bertemu dengan Leader Nasa Kota besi Mas Supriyanto (Kios Cipto Tani), Bapak Sarjono dan Pak. Bagus Bambang Harianto seorang Kepala sekolah plus peternak dan petani/juragan jeruk dan para petani handal lainnya.  Luar biasa..itulah tanggapan TS Nasa setelah menyaksik kebun jeruk pak Bambang, jeruk yang sudah berproduksi tumbuh bagus dan buahnya manis padahal pengakuan pak bambang aplikasi Power Nutirisi masih belum maksimal dan dilakukan 6 bulan sekali, penyemprotan POC Nasa dan Hormonik juga hanya tiga bulan sekali. Pupuk makro yang diberikan hanya NPK Ponska dan limbah ternak ayam broilernya.  Sambil menikmati segarnya jeruk kota besi TS Nasa mewawancarai pak Bambang dan dengan apa adanya beliau jelaskan apa saja produk nasa yang telah diaplikasikan pada kebun jeruknya yg sudah berproduksi ini.

Setelah puas menikmati jeruk dan berbincang seputar nasa kami diajak pak Bambang untuk melihat kebun jeruknya yang dalam masa pertumbuhan, kebun jeruk tersebut dibeli beliau dengan barter sebuah sepeda motor suzuki shogun.  Kebun jeruk yang dibeli awalnya sangat menyedihkan, tidak terawat dan pertumbuhannya sangat jelek, makanya yang punyapun sudah putus asa sehingga membarternya dengan sepeda motor.   Dengan telaten oleh tenaga kerjanya pak Bambang, kebun tersebut dirawat dan ternyata kita bisa lihat foto diatas,  Wah LUAR BIASA…… !!.  Setelah ditanyakan langsung dengan pekerjanya,  mereka gunakan Supernasa dicampur pupuk kandang burung puyuh dan sedikit urea dan dikocorkan sekitar pohon jeruk interval 3 bulan sekali.  Poc Nasa juga disemprotkan 3 bulan sekali.  Pekerja pak bambang ini sudah kenal produk nasa sejak mereke di Jawa sehingga mereka sangat gembira menemukan produk nasa di Kota Besi dan langsung menggunakannya disemua tanamannya selain jeruk yaitu tomat, kacang panjang dan cabe besar.  ssst…..satu kali panen tomat gak sampai 1/4 ha mereka dapat 12 juta bersih….dan bisa pulang kampung katanya….padahal tanahnya masam ini pak!? Apapun tanahnya dengan kesungguhan mereka ternyata menunculkan mutiara, dan diakui butuh mental dan biaya yang lebih banyak agar tanah kami ini bisa ditumbuhi tanaman dengan baik.

Salut dan hormat buat mereka…… terus berjuang demi keluarga dan masa depan! SEMANGAT PAGI….SALAM NASA…!