Oleh: Ari Sampit/wongtani | 28 Agustus 2009

KABUT ASAP KIAN PEKAT

kabut malamMalam ini jam 21.30 aku pulang dari kandang ayam sejauh 16 Km dari sampit, wah udah jalannya berdebu asap dari lahan yang terbakar atau dibakar semakin pekat, ya meresahkan bagi yang kurang sehat tapi bagi yang lain kayaknya cuek aja tuh mungkin dah biasa menghirup asap, ya mau gimana lagi yah…memang kemarau panjang tak ada pilihan selain berasap ria.  Aturan dah dibuat, eh nyatanya masih juga mengepul asap disana sini, apalagi lahan sekitar kota sampit yang terbakar adalah tanah gambut sehingga api susah dipadamkan dan produksi asapnya “Ruar Biasa”.

Membuka lahan tanpa bakar sepertinya susah juga dituruti oleh sebagian orang, kalau petani hortikultura seperti sayuran sudah pasti mereka tidak maen bakar karena lahan yang sudah jadi tinggal olah ringan saja tapi bagi yang ingin berkebun atau membersihkan lahan sudah pasti mereka membersihkan lahannya dengan menebas semua tanaman yang tumbuh diatasnya, dan akan mengering cepat, nah bila ada saja yang iseng buang api (puntung rokok dll) atau yang maen api selesai sudah…alias akan terbakar termasuk lahan yang masih ditumbuhi tanaman.  Maksut hati ingin bertani/berkebun apa daya seisi kota terkorbankan, kasian anak-anak harus ikut merasakan sesaknya napas karena asap……!

kabut pagi, tika pake maskerBerkebun sebenarnya bisa tanpa bakar, saat musim hujan bikin saja tebasan lorong dan tanami sesuai jarak tanamnya, jadi setelah tanaman membesar (karet, sawit)  baru kita bersihkan seluruhnya dengan catatan musim penghujan sehingga andai terbakar tidak parah.  Lalu saat musim kemarau panjang kita balik kebiasaan buka lahan dengan hanya menjaga kebun yang sudah ada membikin sekat bakar agar bila ada kebakaran lahan kebun kita tidak ikutan terbakar.   Waduh ini sih teori yah…..ha ha ha ha….Logikanya jika membakar saat bukan musim kemarau efeknya tidak separah musim kemarau….  AYOLAH JANGAN MEMBAKAR LAHAN….KASIAN TETANGA, ANAK DAN SAUDARA KITA SENDIRI.


Tanggapan

  1. Reblogged this on Petaniku dan Nasa and commented:

    Kemarau tahun 2015 ternyata sangat parah, dampak elnino yang berkepanjangan diluar dugaan pemerintah sekalipun dengan boleh dikatakan tiada daya memadamkan kebakaran lahan dan tanaman diatasnya.
    Tulisan kemarau tahun Agustus tahun 2009 yang saya upload di blog ini semestinya menajdi pelajaran, namun kita seperti mudah lupa ya….

    Selain soal kemarau foto putri saya yang saya foto saat mengantar sekolah waktu itu kelas 3 SD dan diupload pertama kali di blog ini, rupanya banyak dimanfaatkan oleh “penduduk dunia maya”. Semoga yang tau asal usul foto tersebut tidak memanfaatkan untuk memojokkan pihak tertentu apalagi untuk maksud yang kurang etis.

    Semoga bencana ini segera berlalu dankehidupan berjalan normal serta kita harus ingat dan cegah bersama di siklus selanjutnya.

    Suka

  2. iya nih..
    oknum2 gak bertanggung jawab apa gak kasihan nasib bangsa kita

    Suka


Tinggalkan komentar

Kategori